Danoen's visitor

Tuesday, March 27, 2007

GHOST news

Temuan Mumi Berusia 2.600 Tahun

MUMI-MUMI Mesir berumur sekira 2.600 tahun yang terawetkan dengan baik ditemukan arkeolog asal Australia. Tim Australia itu melakukan penggalian di dekat piramida Saqqara, 25 kilometer sebelah Selatan Kairo, Mesir. Minggu lalu mereka menemukan tiga peti yang berasal dari Dinasti ke-26 (tahun 664-525 Sebelum Masehi). Dinasti ke-26 memerintah Mesir beberapa waktu sebelum bangsa Persia menaklukkan wilayah itu selama sekira 80 tahun. "Dalam salah satu peti itu ditemukan mumi yang terawetkan dengan amat baik dari Dinasti ke-26," kata Hawass. Dua dari tiga peti itu berisi mumi laki-laki, dan dipahat membentuk sosok berjanggut yang mengenakan hiasan leher dan kedua tangannya terlipat bersilang di dada. Mumi lelaki dibungkus kain linen. Bagian kepala hingga lututnya ditutupi jaringan manik-manik yang disusun untuk memperlihatkan bagaimana rupa mereka saat hidup. Peti ketiga, yang kondisinya lebih buruk dari dua lainnya, berisi mumi seorang wanita yang juga ditutupi jaring-jaring manik-manik. Mumi-mumi itu akan dipamerkan di museum baru yang diberi nama Imhotep, yang dikenal sebagai pembangun piramida pertama di Mesir. “Museum akan dibuka di Saqqara tiga bulan mendatang,” kata Hawass. Tahun lalu, arkeolog Prancis dan Mesir menemukan lebih dari 50 mumi dari periode sama di lokasi temuan yang sama.(dang/Rtr)**

20 Tahun tidak Tidur

UMUMNYA orang normal memerlukan tidur selama 6-8 jam setiap hari. Jika kurang atau lebih, maka kesehatan orang itu akan terganggu sampai akhirnya jatuh sakit. Orang yang hanya memerlukan tidur selama 4 jam sehari dan tetap hidup sehat sudah digolongkan di luar batas normal. Namun, pernahkah terbayangkan bila seseorang terus terjaga siang dan malam selama 20 tahun dalam hidupnya? Rasanya memang mustahil, tapi itulah yang dialami Fyodor Nesterchuck, seorang warga Kamen-Kashirky, Ukraina. Pria berusia 63 tahun ini tidak bisa lagi mengingat tanggal terakhir kalinya ia tertidur, yang pasti itu terjadi kira-kira 20 tahun yang lalu. Awalnya ia berusaha melawan penyakit susah tidurnya dengan membaca buku yang membosankan. Harapannya adalah di saat mata mulai terasa lelah ia akan lebih mudah tertidur. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, ia tetap terjaga sepanjang malam. Kejadian itu terus terulang di hari-hari berikutnya sampai sekarang. Nesterchuck pernah mengonsultasikan masalahnya dengan beberapa orang dokter setempat. Sayang tidak ada satu pun yang berhasil membuat pria setengah baya ini tertidur barang sekejap. Dokter Fyodor Koshel bahkan tidak habis pikir, karena dari semua obat dan cara terapi yang pernah ia coba dalam membantu Nesterchuck untuk tidur tidak ada satupun yang berhasil. Dokter Koshel berkesimpulan hal itu kemungkinan terjadi akibat penyakit yang pernah dialami pasiennya di masa lalu. Kini di kala semua orang larut dalam mimpi, Nesterchuck hanya bisa menghabiskan waktu malamnya untuk membaca buku. Sementara di pagi sampai sore hari ia tetap bugar dalam menjalankan aktivitas rutinnya sebagaimana orang yang semalaman tertidur lelap.(handri/ananova.com)**

Digitalisasi Perpustakaan Terkenal

PERPUSTAKAAN dari lima institusi pendidikan paling terkenal dunia akan digitalkan perusahaan mesin pencari (search engine) Google. Kelima perpustakaan tersebut termasuk perpustakaan Universitas Michigan, Universitas Stanford, Harvard, Oxford dan perpustakaan umum New York, AS. Setiap halaman buku dari perpustakaan akan dipindai (scan) untuk dimasukkan ke dalam domain, sehingga tersedia untuk pencarian atau dibaca secara online di berbagai penjuru dunia. Halaman online dari buku-buku yang dipindai akan memiliki link ke toko buku maya (online store) Amazon. Menurut Direktur Manajemen Produk Google, Susan Wojcicki, tujuan projek ini adalah untuk membuka informasi berharga yang selama ini hanya bisa dinikmati secara offline. Tapi kini bisa dinikmati secara online. Projek digitalisasi akan memakan waktu sekira enam tahun hanya untuk Universitas Michigan yang memiliki tujuh juta volume literatur. Pengguna (user) hanya akan memiliki akses pada karya ekstrak dan bibliografi yang memiliki hak cipta. Sementara perpustakaan New York mengizinkan Google untuk memasukkan sebagian kecil buku-buku yang tidak lagi dilindungi hak cipta. Harvard membatasi hanya pada 40.000 buku dan Oxford menginginkan Google memindai buku-buku yang diterbitkan pada abad ke-19 dan yang berada di perpustakaan Bodleian. Sedikitnya satu juta buku akan dipindai Google untuk projek ini walaupun dari segi jumlah kurang dari 15% dari koleksi yang disimpan di perpustakaan Bodleian.(win/Pasinfo.com)**

Infeksi Akibat Tindik Bagian Vital

SUDAH menjadi pemandangan di tempat-tempat umum, sejumlah orang melakukan tindik (piercing) pada bagian tubuhnya. Aneka benda menghiasi wajah, lengan hingga bagian tersembunyi di balik busana. Baru-baru ini, suatu penelitian yang dilakukan Universitas Carlow, Pittsburgh pada 146 pria dan perempuan yang melakukan tindik pada bagian dada dan organ kelamin menemukan mayoritas responden mengalami masalah infeksi dan perubahan arah buang air kecil. Sebanyak 43% responden menindik bagian dada, 25% pada bagian kelamin dan 32% menindik pada kedua bagian sensitif itu. Para peneliti dalam jurnal Advanced Nursing menyebutkan, mereka menemukan kenyataan 66% penindik dada dan 52% penindik bagian kelamin mengalami persoalan kesehatan. Sebanyak 3% responden yang mengaku melakukan pertemuan dengan dokter setelah timbul permasalahan dalam pemasangan tindik di bagian sensitif tubuhnya. Menurut Prof. Carol Caliendo dari Universitas Carlow, umumnya penindik bagian tubuh terlarang mengalami keengganan untuk berkonsultasi dengan kalangan medis saat timbul masalah. Persoalan yang timbul bagi perempuan penindik dada adalah pengaruh kepekaan (37%), iritasi kulit (21%), dan infeksi (21%). Bagi pria yang menindik bagian kelamin mengalami perubahan arah aliran saat buang air kecil (39%) dan kepekaan (31%).(dik/bbc.co.uk)***

1 comment:

Anonymous said...

This is great info to know.